Strategi bukan hanya perkara menjadi yang baik pada apa yang Anda lakukan-Strategi adalah perkara menjadi berbeda dalam hal apa pun yang Anda lakukan.
~Michael Porter
Professor di Harvard Business School
Hampir sebagian besar orang lebih senang menjadi pewirausaha. Menjadi wirausahawan atau pebisnis dianggap cara yang paling tepat dan cepat untuk mencapai kebebasan waktu dan keuangan. Realitasnya memang sumber penghasilan orang-orang terkaya di dunia 74 persen berasal dari berbisnis.
Tetapi berdasarkan statistik, kurang dari 20 persen pebisnis berhasil melewati tahun ke-5. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana Anda memainkan bisnisnya.” Artinya memang tak mudah menjalankan sebuah bisnis, karena tak hanya butuh modal keuangan maupun mental, melainkan kemampuan agar dapat menjalankan bisnis dengan baik hingga mencapai sukses dan berintegritas. Berikut ini beberapa kemampuan yang harus dimiliki untuk menjalankannya.
Kemampuan pertama yang harus dimiliki untuk menjalankan sebuah bisnis adalah bertanggung jawab untuk menyajikan produk atau jasa yang berkualitas dan memberi manfaat yang optimal terhadap konsumen. Hal itu akan melahirkan situasi di mana pebisnis dan konsumen sama-sama mendapatkan apa yang diinginkan dan saling diuntungkan. Sehingga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan bisnis bertahan hingga berjangka panjang, maka seorang pebisnis juga harus bertanggung jawab untuk menyajikan produk dan pelayanan yang lebih baik pula.Seperti Michael Porter pernah berkata,”Strategi menuntut pilihan. Anda harus memutuskan nilai apa yang hendak Anda sajikan, dan kepada siapa nilai itu hendak Anda sajikan. Anda tidak dapat menyajikan segala nilai kepada semua orang.”
Kemampuan yang kedua adalah kemampuan membaca peluang maupun risiko yang terhitung maupun tidak. Kemampuan membaca peluang merupakan kelebihan alamiah yang dimiliki oleh seorang pebisnis sejati. Kemampuan tersebut tentu saja tidak dimiliki oleh seorang profesor sekalipun yang hanya menguasai ilmu ekonomi secara teori.
Kemampuan ketiga adalah kemampuan bersikap jujur dan menjadi diri sendiri, karena setiap pebisnis merupakan pesan dari bisnis yang ia jalankan. Kejujuran menjadikan konsumen maupun investor yang menjadi bagian penting dari bisnis merasa aman dan nyaman serta menikmati aktivitas bisnis dengan pebisnis tersebut. Hal itu akan menumbuhkan kesetiaan, kepercayaan, dan hubungan yang erat dengan mereka. Dengan kata lain, reputasi kejujuran yang dimiliki oleh seorang pebisnis dalam menyajikan produk maupun jasa merupakan faktor penentu apakah nantinya ia akan berhasil mengembangkan bisnisnya atau tidak.
Selanjutnya, seorang pebisnis yang berhasil pasti mempunyai keberanian mengambil keputusan atau tindakan-tindakan bisnis walaupun hanya mendapatkan beberapa informasi dan bukan gambaran secara terperinci. Memang setiap keputusan atau tindakan-tindakan bisnis selalu mengandung resiko, misalnya inovasi produk atau jasa yang diluncurkan diterima atau ditolak oleh pasar. Jika bisnis cukup menguntungkan, tentu mengandung resiko yang lebih besar pula. No pain, no gain. Sebuah bisnis hanya akan berjalan di tempat atau bahkan hancur tanpa keberanian mengambil keputusan. Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah menjadikan bisnis yang ditekuni sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kehidupan kita sudah penuh dengan berbagai hal yang serius. Sehingga manusia cenderung lebih terkesan pada segala sesuatu yang bersifat menyenangkan dan menarik.
Berikut contoh-contoh hal menyenangkan yang dapat diaplikasikan kedalam bisnis; memberikan potongan harga atau ekstra produk khusus jika berhasil mengumpulkan poin tertentu. Contoh lainnya adalah berupa kejutan yang menarik dalam periode waktu tertentu. Mengirimkan surat tanda terima kasih atau ucapan selamat juga merupakan hal yang menyenangkan sekaligus menghargai orang lain. Konsumen yang menerima kejutan pasti merasa senang. Itu merupakan ciri khas yang unik. Jika seorang pebisnis mampu melakukannya, dapat dipastikan bisnisnya akan berkembang pesat. Karena apa yang kita berikan itulah nantinya yang akan kita terima.
Seorang pebisnis juga harus mempunyai kemampuan memanajemen, setidaknya kemampuan manajemen dasar. Berbisnis harus dilandasi oleh manajemen bisnis dan keuangan yang baik. Jika manajemen yang ia terapkan cukup baik, tertib dan disiplin, maka segala sesuatu ataupun sistem yang berkaitan dengan konsumen, kolega, maupun rekanan akan berjalan dengan baik pula. Sehingga, semua elemen yang terkait merasa puas dan senang berbisnis dengannya.
Selain memiliki kemampuan manajemen bisnis dan keuangan, seorang pebisnis haruslah mempunyai kemampuan memanajemen waktu, khususnya di awal bisnis dijalankan yang akan menguras banyak waktu. Selain fokus kepada pekerjaan, seorang pebisnis jangan lalai memberikan waktu dan perhatian terhadap keluarga. Kurangnya perhatian terhadap keluarga dapat memicu konflik dan berikutnya mempengaruhi kondisi emosional dan kebijakan bisnis yang diambil.
Untuk menjadi seorang pebisnis yang berhasil harus mempunyai kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan informasi tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan bisnisnya. Ilmu pengetahuan dan informasi memungkinkan seorang pebisnis mampu melakukan dan menikmati kreativitas, contohnya: menciptakan inovasi produk baru, atau melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi tantangan, tehnik produksi yang bertujuan untuk meningkatkan omzet. Ilmu pengetahuan dan informasi pada akhirnya sangat membantu pebisnis untuk membaca peluang yang menguntungkan, mengantisipasi kegagalan dan menciptakan daya tarik khusus dan unik bagi bisnisnya.
Seorang pebisnis juga harus mampu menyampaikan pesan tentang keunggulan produk melalui iklan atau promosi. Iklan atau promosi tentang produk maupun jasa yang baik setidaknya haruslah jelas, mudah dimengerti dan mengandung unsur humor. Bila perlu seorang pebisnis menyediakan kontak pelayanan, sehingga setiap orang yang terlibat dengan bisnisnya dapat berkomunikasi dengan jelas. Langkah tersebut sangat memudahkan usaha pebisnis memancing banyak orang untuk menggunakan jasa atau produk yang dipasarkan.
Jika pebisnis tersebut termasuk seorang pengusaha yang mempunyai karyawan cukup banyak, maka ia harus mampu menjadi pemimpin sebuah tim. Artinya, ia harus mampu menciptakan budaya yang baik di lingkungan pekerjanya sehingga produk dan layanan yang dihasilkan berkualitas spesial. Contoh budaya positif diantaranya adalah tersenyum saat melayani, produk berkualitas, garansi, dan lain sebagainya.
Semua kemampuan tersebut tentu tidak serta merta dimiliki oleh seorang pebisnis. Mungkin ada orang yang mempunyai bakat alamiah dan memiliki beberapa di antara beberapa kemampuan di atas. Tetapi tak menutup kemungkinan setiap orang diantara kita menguasai seluruh kemampuan tersebut, memiliki bisnis yang berintegritas dan mencapai puncak kejayaan jika kita mencoba menerapkannya sedikit demi sedikit. Selamat berbisnis.
0 comments:
Post a Comment