Istilah orang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, sudah sering
kita dengar. Kenyataannya fenomena itu memang benar-benar terjadi dalam
kehidupan kita.
Berikut ini penjelasan singkat pakar marketing
Tung Desem Waringin, bagaimana kita berpikir dan memposisikan diri
sebagai orang yang kaya, menengah atau bahkan hanya sebagai orang
miskin:
Mengapa orang kaya semakin kaya? Karena begitu orang kaya
penghasilannya bertambah besar, maka gaya hidupnya sementara tetap
(menunda kesenangan). Penghasilan yang lebih ini di investasikan kedalam
asset. Misalnya beli saham yang menghasilkan deviden, rumah kost
kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang walet,
usaha-usaha yang menghasilkan, dan lain-lain.
Sedemikian
sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan
mereka bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset
tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.
Mengapa orang menengah bergumul terus secara finansial?
Ketika orang menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil
rumah yang lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih
canggih, komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio
yang lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk
kedalam pengeluaran.
Orang menengah ini bisa memiliki rumah
yang besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja
untuk dia. Dan seumur hidupnya menjadi budak uang karena membayar
cicilan semakin besar seumur hidupnya.
Mengapa orang miskin bablas miskin?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.
Contoh:
Orang
miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar,
beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan
di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak
perlu, dan lain-lain. Semua dijalankan karena gaya hidup moderen atau tidak mau ketinggalan zaman.
Pertanyaannya:
Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang
menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan
dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?
Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!
(Sumber: detik finance)
0 comments:
Post a Comment