Friday, 25 February 2011

Zaki, Sukses Berkat Dunia Maya


Mapan di usia muda menjadi idaman banyak orang. Namun tidak banyak yang bisa mewujudkannya. Berbeda dengan Muhammad Zaky, warga Kelurahan Bintoro Kecamatan Demak. Meski usianya baru 26 tahun, ia mampu menjadi wirausaha yang bersinar.

plaza_officeKini pria berkacamata minus itu menekuni tiga bidang usaha yang semuanya tidak saling terkait. Sebut saja, Plaza Office, Fren’s Juice Franchise (jus buah) dan Fateeha Moslem’s Gallery (baju muslim).

Untuk memajukan usahanya ia merambah pemasaran di dunia maya dengan membuka website , seperti www.frensjuice.com, www.plaza-office.com, www.fateeha.com, dan www.labelbaju.com.

Plaza Office jadi perusahaan kebanggaannya. Maklum, perusahaan yang menyediakan jasa kantor virtual pertama di Jawa Tengah. Selain itu, Plaza Office juga menawarkan asistensi virtual bagi para pelanggannya. Tak hanya itu saja, Zaky juga menawarkan pendampingan pemasaran online dalam membantu kliennya untuk mengembangkan bisnisnya.

Zaky mengatakan, apa yang digelutinya sekarang ini tidak terlepas dari perkembangan dunia bisnis. Selain itu, membangun tim dan sistem bisnis yang bagus, serta memaanfaatkan teknologi yang ada, seperti internet dan sosial media. Ia berharap ke depan bisnisnya terus berkembang.

Zaky mengungkapkan, perkenalan dunia bisnis itu dimulai sejak ia masih duduk di bangku kuliah, tepatnya semester lima di Unisbank. Ia memulainya dengan berjualan buku tiap kali ada event di kampusnya. Tak hanya buku, ia juga membuat desain grafis hingga menjajakan jus buah.

Terlahir dari kalangan keluarga berada, tak membuat sarjana sistem informasi itu berpangku tangan. Berharap bisa bermanfaat bagi orang lain, ia membuka banyak lapangan pekerjaan. Selepas kuliah, bapak satu anak ini memutuskan untuk berwirausaha. Berbekal pengalaman  semasa kuliah itulah ia merintis usaha dari nol.

Suami Rizki Warastuti (26) ini mengaku memulai usaha dari apa yang ia punya. ”Misal buka usaha jus, saya ada tempat bagus di depan rumah. Lalu saya mengajak teman-teman untuk bergabung membantu modal dan operasional. Alhamdulillah dapat sambutan bagus dari teman-teman,” ujarnya, kemarin.

Untuk bisa eksis hingga kini, menurut Zaky bukan perkara mudah. Teman-teman yang ikut berjuang, lanjutnya, ada yang memilih berhenti lantaran mereka ada yang diterima sebagai PNS atau bekerja di perusahaan.

Meski demikian, ia tidak patah semangat. Fokus pada apa yang bisa dilakukan dan dimiliki. Intinya jangan menyalahkan keadaan atau orang lain.  Dia sadar betul untuk berkembang tidaklah bisa bertumpu pada diri sendiri. Berbagai komunitas  diikuti, agar bisa saling berbagi. (*/SM)

Budiono Darsono, Sang Pendiri Detik.com


Hampir semua orang Indonesia yang melek internet kenal dengan Detik.com. Detik.com merupakan portal berita pertama di Indonesia yang didirikan oleh Budiono Darsono dan rekan-rekannya, Yayan Sopyan, Abdul Rahman, serta Didi Nugrahadi.

budiono-dIde untuk mendirikan Detik.com tercetus ketika terjadi krisis politik di tahun 1998. Kala itu, kantor tabloid Detik, tempat dia bekerja, diberangus bersama-sama majalah Tempo dan Editor. Justru pada saat kehilangan pekerjaan dan terjepit, ide kreatif Budiono muncul. Dengan bermodalkan semangat, tape recorder, dan HT (handy talky), Budiono meliput peristiwa-peristiwa seputar unjuk rasa mahasiswa dan pergolakan politik yang memang sedang marak saat itu. Liputan pertama Detik.com adalah tragedi Semanggi 1998.

Pemilihan nama Detik.com terinspirasi karena Budiono memimpikan setiap detik selalu ada berita baru yang harus dipublikasikan. “Mengapa menunggu besok? Detik ini juga," begitulah slogan yang terpampang di blog resmi Budiono.

Masa-masa awal perjalanan Detik.com banyak menyita waktu dan tenaga Budiono. Setiap waktu harus mencari informasi, wawancara, menulis, dan posting. Sampai-sampai istri dan keluarga terlupakan. Kerja keras dan pengorbanan Budiono berbuah manis, Detik.com tetap eksis hingga saat ini, tidak seperti situs-situs berita lain seperti Satunet, Astaga, Koridor, Mandiri, yang tidak mampu bertahan. Bahkan sekarang Detik.com menjadi situs berita terbesar di Tanah Air. (*/dari berbagai sumber)

Raup Dolar dari Jasa Desain Web


Bagi Anggi Krisna, menghadiri meeting bisnis tak perlu harus tampil rapi dan klimis. Bahkan, pemilik iCreativeLabs dan tokokoo.com asal Bandung ini merasa tak perlu mandi dulu. Cukup bercelana pendek dan duduk di depan komputer, deal bisnis tetap bisa dilakukan. Bila proyek selesai, dolar pun mengalir ke rekeningnya. “Beberapa kali dalam seminggu, saya sih masih suka menyempatkan datang ke kafe-kafe di Bandung, bertemu dengan teman-teman dari beragam profesi, bekerja sambil ngobrol, dan kerap menelurkan ide kreatif bersama,” ujar Anggi.

blo-webSaat ini, Anggi telah dikenal sebagai salah satu desainer web Indonesia yang mampu meraup ribuan dolar dari keahliannya. Padahal, ini semua bermula dari hobi. Maklumlah, Anggi bukan lulusan bidang teknologi informasi (TI), melainkan sarjana peternakan yang kebetulan merasa punya passion besar di bidang ini.

Ketertarikan Anggi pada dunia desain web dimulai saat ia masih duduk sebagai mahasiswa tahun ke dua di Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Awalnya, ia belajar merancang halaman web dari adik kelasnya. Setelah itu, ia mengembangkan keahliannya secara otodidak.

Setelah lulus kuliah, Anggi memutuskan bekerja di bidang TI. Tak terlalu lama menganggur, pria kelahiran Tegal, 24 Desember 1980 ini diterima sebagai layouter di Majalah Imaging Plus. Namun, hanya bertahan sebulan, ia pun pindah ke perusahaan software XSYS, dan diserahi tugas menjadi desainer web dan programmer flash dan animasi. Pindah dari XSYS, ia pun loncat sebagai perancang web di Indo.com.

Namun, naluri entrepreneur-nya yang kuat mendorong Anggi memilih jalur Mandiri. Ia pun mulai menawarkan keahliannya di bidang desain web lewat dunia maya. Tak berselang lama, ia mendapat tawaran membuat personal website untuk seorang pecinta golf di Inggris. Bagaimana ia bisa mendapat klien dari luar negeri? “Melalui freelance agent di luar negeri,” katanya buka rahasia. Memang, ada beberapa web freelance agent, yang mempertemukan peminat (buyer) dengan para desainer web. Yang diikutinya, Elance, Freelance.com dan RentACoder.

Proyek pertamanya diperoleh tahun 2007, senilai US$ 140. Bulan pertama ia mendapat tiga proyek, dengan total nilai US$ 600. Pada bulan ke dua ia mendapatkan nilai total proyek US$ 1.200. Pendapatannya selalu naik setiap bulan. Rata-rata ia bisa mendapatkan sekitar 10 proyek dalam sebulan. Jika dihitung, dari rata-rata proyeknya yang bernilai US$ 1.000, dalam sebulan ia mengantongi US$ 10 ribu.

Anggi pun mendirikan iCreativeLabs sebagai payung bisnisnya. Sejalan dengan tawaran proyek yang terus mengalir, ia memutuskan mencari mitra. Setyagus Sucipto (Agus), programmer yang dikenalnya di dunia online, dipilihnya. Tiga bulan berikutnya, Anggi merekrut dua tenaga baru, yaitu desainer web dan programmer. Ia pun mulai menyewa rumah – berbagi dengan temannya yang juga punya bisnis online – sebagai kantor. Strategi bisnis pun diubah. Sekarang mereka lebih banyak mengerjakan proyek besar (kendati proyek kecil dari klien lama masih diterima). “Tiga tahun ini duit sudah ada, bisa bayar orang, tapi kok capek dikejar klien. Jadi kayak pabrikan,” Anggi mengeluhkan.

Untuk itu, pada Februari 2009 ia bersama teman-temannya di Jakarta, mengembangkan situs GantiBaju.com, situs online clothing yang memberikan kesempatan kepada para desainer untuk menampilkan desain baju (khususnya kaus) yang terbaik. Situs ini diluncurkan pada Februari 2009.

Tak cukup di situ, Anggi pada Juni 2010 meluncurkan Tokokoo resmi diluncurkan. Usaha ini merupakan provider theme untuk WordPress eCommerce. Dari usaha ini, bulan pertama saja ia berhasil menggaet US$ 400, dan meningkat terus sampai US$ 3.000 sebulan. Tokokoo menjual 60–80 themes per bulan. Hampir semua pembeli template-nya berasal dari luar negeri. “Dari 80 yang terjual, paling hanya dua yang dibeli pembeli lokal,” katanya.

Setelah dua bulan berjalan, ada investor dari luar negeri yang tertarik membeli Tokokoo. Namun, ia memutuskan tidak menjualnya. “Karena kalau dijual, dalam agreement yang disodorkan, kami tidak boleh lagi bikin situs atau jualan yang sama seperti ini,” ujarnya. “Tokokoo awalnya memang template,” tuturnya, “tapi ke depan akan ada juga ikon, karakter, dan desain yang melengkapi kebutuhan dunia e-commerce.”

Suami Erika Mirna dan ayah Azmi Fatima ini berharap Indonesia akan bisa mengalahkan India, yang kini jadi pilihan utama untuk outsourcing pekerjaan-pekerjaan di bidang TI. Untuk bisnis, ia ingin bisa masuk 10 besar dunia. (*/swa)

Trik Mengubah Ide Bisnis Jadi Nyata


Untuk mencapai kesuksesan, Anda perlu memulainya dengan menetapkan sebuah ide. Bisnis yang sukses dan menguntungkan biasanya adalah bisnis yang dibangun atas ide-ide yang matang. Namun, ide tidak akan berhasil apabila tak diwujudkan. Bagaimana cara mewujudkan ide bisnis agar terlaksana? Berikut adalah beberapa langkah untuk mengubah ide bisnis Anda menjadi sebuah keuntungan yang nyata.

1. Buatlah daftar alasan tentang mengapa Anda ingin menjalankan bisnis ini. Lihat dengan seksama. Apakah tujuan-tujuan itu dapat direalisasikan melalui bisnis? Jika Anda kurang yakin, bacalah buku-buku untuk membantu Anda memotivasi diri sendiri.

2. Buatlah daftar kegiatan yang bisa Anda kerjakan. Kesuksesan akan sulit dicapai jika Anda tidak serius. Cari tahu minat dan hobi atau bidang yang Anda kuasai. Pahami kelebihan dan keterbatasan Anda. Daftar ini akan membuat bisnis Anda jadi lebih mudah dijalankan. Lihat lagi daftar keahlian yang Anda buat. Tentukan ide mana yang ingin Anda kembangkan menjadi sebuah bisnis.

3. Fokuslah untuk melihat peluang. Temukanlah peluang pasar yang dapat Anda masuki. Lakukan riset kecil-kecilan, dan amati bagaimana kira-kira caranya agar bisnis Anda dapat bekerja pada peluang tersebut.

4. Bertukar pendapat dengan teman atau keluarga yang memiliki atau bekerja di bisnis yang serupa. Tanyakan pendapat mereka seputar hal apa yang perlu ditingkatkan. Mintalah saran dan terimalah saran mereka secara terbuka. Tanyakan juga kenapa hal tersebut masih kurang baik dan bagaimana cara memperbaikinya. Cara lain, Anda bisa juga berdiskusi dengan pengusaha yang sudah mengecap kesuksesan lebih dulu. Berbicara dengan pengusaha lain adalah cara yang baik. Ini akan membuat mereka tidak memusuhi Anda atau menganggap Anda saingan mereka. Selebihnya, justru Anda akan mendapatkan masukan berharga dari mereka. Mereka mungkin punya pandangan baru yang tidak Anda pikirkan sebelumnya.

5. Bergabunglah dalam forum diskusi. Ini adalah cara yang tepat untuk mendekati calon pelanggan. Anda dapat melihat tren pasar, respon calon konsumen, serta mungkin menemukan peluang hubungan kerja dengan orang-orang lain yang pikirannya sejalan denga ide Anda.

6. Evaluasilah permintaan produk barang atau jasa Anda. Anda harus memahami langkah dan arah industri Anda. Lihat seberapa besar khalayak menginginkan produk Anda. Pengetahuan akan hal ini dapat memberikan ide-ide baru sehingga akan membuat bisnis Anda senantiasa hadir dengan inovasi dan perencanaan yang semakin efisien.

7. Lakukanlah riset bisnis di sekitar Anda untuk melihat peluang dan kompetisi. Bisa jadi Anda akan mampu merebut pasar saingan bisnis Anda. Riset peluang dan kompetisi ini bermanfaat untuk mengetahui cara meningkatkan nilai tambah bisnis Anda.

8. Kunjungilah pesaing Anda secara online. Untuk mempercepat riset, Anda dapat menggunakan sarana mesin pencari di internet. Ketiklah nama jenis usaha Anda di browser, dan mesin pencari akan menampilkan usaha-usaha yang sejenis dengan bisnis Anda.

9. Jawablah beberapa pertanyaan berikut untuk memantau bisnis Anda.
• Ketrampilan dan pengalaman apa yang Anda terapkan dalam menggerakkan bisnis?
• Apa saja kebutuhan dan pengeluaran Anda?
• Butuh berapa lama untuk menghasilkan profit?
• Dasar hukum apa saja yang harus Anda penuhi?
• Jika Anda membutuhkan bantuan finansial, dari mana Anda akan mendapatkannya?
• Apakah Anda membutuhkan asuransi untuk bisnis Anda?
• Struktur legal seperti apa yang akan ada jalankan untuk bisnis Anda?

10. Melalui informasi yang terkumpul dari jawaban atas pertanyaan di atas, sekarang Anda mempunyai alat untuk membuat rencana bisnis dan marketing yang lebih matang. (*/smallbusinessbrief)

10 KEMAMPUAN UNTUK SUKSES MENJALANKAN BISNIS DENGAN INTEGRITAS


Strategi bukan hanya perkara menjadi yang baik pada apa yang Anda lakukan-Strategi adalah perkara menjadi berbeda dalam hal apa pun yang Anda lakukan.
~Michael Porter
Professor di Harvard Business School
Hampir sebagian besar orang lebih senang menjadi pewirausaha. Menjadi wirausahawan atau pebisnis dianggap cara yang paling tepat dan cepat untuk mencapai kebebasan waktu dan keuangan. Realitasnya memang sumber penghasilan orang-orang terkaya di dunia 74 persen berasal dari berbisnis.
Tetapi berdasarkan statistik, kurang dari 20 persen pebisnis berhasil melewati tahun ke-5. Sebuah pepatah bijak mengatakan, “Bukan soal menang atau kalah, melainkan bagaimana Anda memainkan bisnisnya.” Artinya memang tak mudah menjalankan sebuah bisnis, karena tak hanya butuh modal keuangan maupun mental, melainkan kemampuan agar dapat menjalankan bisnis dengan baik hingga mencapai sukses dan berintegritas. Berikut ini beberapa kemampuan yang harus dimiliki untuk menjalankannya.
Kemampuan pertama yang harus dimiliki untuk menjalankan sebuah bisnis adalah bertanggung jawab untuk menyajikan produk atau jasa yang berkualitas dan memberi manfaat yang optimal terhadap konsumen. Hal itu akan melahirkan situasi di mana pebisnis dan konsumen sama-sama mendapatkan apa yang diinginkan dan saling diuntungkan. Sehingga untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan bisnis bertahan hingga berjangka panjang, maka seorang pebisnis juga harus bertanggung jawab untuk menyajikan produk dan pelayanan yang lebih baik pula.Seperti Michael Porter pernah berkata,”Strategi menuntut pilihan. Anda harus memutuskan nilai apa yang hendak Anda sajikan, dan kepada siapa nilai itu hendak Anda sajikan. Anda tidak dapat menyajikan segala nilai kepada semua orang.”
Kemampuan yang kedua adalah kemampuan membaca peluang maupun risiko yang terhitung maupun tidak. Kemampuan membaca peluang merupakan kelebihan alamiah yang dimiliki oleh seorang pebisnis sejati. Kemampuan tersebut tentu saja tidak dimiliki oleh seorang profesor sekalipun yang hanya menguasai ilmu ekonomi secara teori.
Kemampuan ketiga adalah kemampuan bersikap jujur dan menjadi diri sendiri, karena setiap pebisnis merupakan pesan dari bisnis yang ia jalankan. Kejujuran menjadikan konsumen maupun investor yang menjadi bagian penting dari bisnis merasa aman dan nyaman serta menikmati aktivitas bisnis dengan pebisnis tersebut. Hal itu akan menumbuhkan kesetiaan, kepercayaan, dan hubungan yang erat dengan mereka. Dengan kata lain, reputasi kejujuran yang dimiliki oleh seorang pebisnis dalam menyajikan produk maupun jasa merupakan faktor penentu apakah nantinya ia akan berhasil mengembangkan bisnisnya atau tidak.
Selanjutnya, seorang pebisnis yang berhasil pasti mempunyai keberanian mengambil keputusan atau tindakan-tindakan bisnis walaupun hanya mendapatkan beberapa informasi dan bukan gambaran secara terperinci. Memang setiap keputusan atau tindakan-tindakan bisnis selalu mengandung resiko, misalnya inovasi produk atau jasa yang diluncurkan diterima atau ditolak oleh pasar. Jika bisnis cukup menguntungkan, tentu mengandung resiko yang lebih besar pula. No pain, no gain. Sebuah bisnis hanya akan berjalan di tempat atau bahkan hancur tanpa keberanian mengambil keputusan. Kemampuan lain yang harus dimiliki adalah menjadikan bisnis yang ditekuni sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kehidupan kita sudah penuh dengan berbagai hal yang serius. Sehingga manusia cenderung lebih terkesan pada segala sesuatu yang bersifat menyenangkan dan menarik.
Berikut contoh-contoh hal menyenangkan yang dapat diaplikasikan kedalam bisnis; memberikan potongan harga atau ekstra produk khusus jika berhasil mengumpulkan poin tertentu. Contoh lainnya adalah berupa kejutan yang menarik dalam periode waktu tertentu. Mengirimkan surat tanda terima kasih atau ucapan selamat juga merupakan hal yang menyenangkan sekaligus menghargai orang lain. Konsumen yang menerima kejutan pasti merasa senang. Itu merupakan ciri khas yang unik. Jika seorang pebisnis mampu melakukannya, dapat dipastikan bisnisnya akan berkembang pesat. Karena apa yang kita berikan itulah nantinya yang akan kita terima.
Seorang pebisnis juga harus mempunyai kemampuan memanajemen, setidaknya kemampuan manajemen dasar. Berbisnis harus dilandasi oleh manajemen bisnis dan keuangan yang baik. Jika manajemen yang ia terapkan cukup baik, tertib dan disiplin, maka segala sesuatu ataupun sistem yang berkaitan dengan konsumen, kolega, maupun rekanan akan berjalan dengan baik pula. Sehingga, semua elemen yang terkait merasa puas dan senang berbisnis dengannya.
Selain memiliki kemampuan manajemen bisnis dan keuangan, seorang pebisnis haruslah mempunyai kemampuan memanajemen waktu, khususnya di awal bisnis dijalankan yang akan menguras banyak waktu. Selain fokus kepada pekerjaan, seorang pebisnis jangan lalai memberikan waktu dan perhatian terhadap keluarga. Kurangnya perhatian terhadap keluarga dapat memicu konflik dan berikutnya mempengaruhi kondisi emosional dan kebijakan bisnis yang diambil.
Untuk menjadi seorang pebisnis yang berhasil harus mempunyai kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan informasi tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan bisnisnya. Ilmu pengetahuan dan informasi memungkinkan seorang pebisnis mampu melakukan dan menikmati kreativitas, contohnya: menciptakan inovasi produk baru, atau melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi tantangan, tehnik produksi yang bertujuan untuk meningkatkan omzet. Ilmu pengetahuan dan informasi pada akhirnya sangat membantu pebisnis untuk membaca peluang yang menguntungkan, mengantisipasi kegagalan dan menciptakan daya tarik khusus dan unik bagi bisnisnya.
Seorang pebisnis juga harus mampu menyampaikan pesan tentang keunggulan produk melalui iklan atau promosi. Iklan atau promosi tentang produk maupun jasa yang baik setidaknya haruslah jelas, mudah dimengerti dan mengandung unsur humor. Bila perlu seorang pebisnis menyediakan kontak pelayanan, sehingga setiap orang yang terlibat dengan bisnisnya dapat berkomunikasi dengan jelas. Langkah tersebut sangat memudahkan usaha pebisnis memancing banyak orang untuk menggunakan jasa atau produk yang dipasarkan.
Jika pebisnis tersebut termasuk seorang pengusaha yang mempunyai karyawan cukup banyak, maka ia harus mampu menjadi pemimpin sebuah tim. Artinya, ia harus mampu menciptakan budaya yang baik di lingkungan pekerjanya sehingga produk dan layanan yang dihasilkan berkualitas spesial. Contoh budaya positif diantaranya adalah tersenyum saat melayani, produk berkualitas, garansi, dan lain sebagainya.
Semua kemampuan tersebut tentu tidak serta merta dimiliki oleh seorang pebisnis. Mungkin ada orang yang mempunyai bakat alamiah dan memiliki beberapa di antara beberapa kemampuan di atas. Tetapi tak menutup kemungkinan setiap orang diantara kita menguasai seluruh kemampuan tersebut, memiliki bisnis yang berintegritas dan mencapai puncak kejayaan jika kita mencoba menerapkannya sedikit demi sedikit. Selamat berbisnis.

Thursday, 24 February 2011

The experts say...


  • Be proactive. Monitor what's being said about your business
  • Collect customer testimonials.
  • Don't fake reviews. Someone will find out
  • Respond to negative reviews quickly. But be kind
  • Buy every url that implicates your name
  • Twitter, Facebook, Linkedin profiles are all indexed high by the search engines
Source: Michael Fertik, Herb Tabin and Craig Agranoff

Ingin Ubah Dunia, Ubahlah Diri Sendiri


KOMPAS.com — Jika menyebut nama besar Martha Tilaar, sosok yang akan Anda temukan pertama kalinya adalah pengusaha perempuan yang ramah, istri dan ibu empat anak yang penuh kasih, dengan penampilan yang masih segar di usia 74 tahun. Selanjutnya, Anda akan melihat sosok perempuan "djitu" yang sukses dengan berbagai pencapaian dan kontribusi yang diakui di skala nasional maupun internasional. Takkan cukup waktu membedah deretan prestasi yang diraihnya, baik sebagai pribadi maupun korporasi. Martha, bersama keluarga, terbukti mumpuni dengan fokus menjalani bisnis kecantikan Martha Tilaar Group sejak 41 tahun silam.

Bisnis keluarga yang konsisten bergerak di bidang kecantikan dan perawatan tubuh ini dibangun dengan mimpi sederhana. "Saya pulang dari Amerika, dengan gelar beautician, ingin mempercantik perempuan Indonesia dan dunia. Almarhum ayah saya bilang, have a big dream and start small. Jika ingin mengubah dunia, ubahlah diri sendiri lebih dahulu. Jangan mengeluh dan jangan menyalahkan orangtua karena tak punya banyak uang. Saya punya mimpi besar namun tak punya cukup uang. Namun, saya berpikir bagaimana caranya mengubah diri sendiri untuk mewujudkan mimpi," tutur Dr Martha Tilaar saat bincang-bincang bersama Kompas.com di kantor dan pabrik miliknya di Pulo Gadung, Jakarta, Kamis (17/2/2011) lalu.

Manusia "djitu"
Cara mengubah diri adalah dengan menjadi manusia "djitu", kata perempuan yang memiliki latar belakang profesi sebagai guru ini. Prinsip "djitu" inilah yang menjadi fondasi Martha Tilaar dalam mewujudkan mimpinya mengelola bisnis kecantikan. Sepulang merantau mengambil kuliah kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, dan bekerja di Campes Beauty Salon, Indiana University, Amerika, pada 1970, Martha Tilaar memantapkan hati merintis bisnis dari salon kecil yang diberi nama Martha Salon.

"Djitu", jelasnya, adalah disiplin, jujur, iman atau saat ini lebih relevan diartikan sebagai inovasi, tekun, dan ulet. "Disiplin dengan selalu menepati waktu, jujur, inovatif proaktif dengan mengejar pola dan jangan menunggu pola, tekun dengan selalu bersikap fokus, ulet dengan bekerja keras serta berkomitmen dan gigih untuk terus menggali lagi pekerjaan yang belum selesai," ujar perempuan kelahiran Kebumen, 4 September 1937 ini.

Terbukti, dengan mengaplikasikan "djitu", Martha Tilaar berhasil mengembangkan perusahaan kosmetika dan perawatan tubuh ternama yang dirintisnya dari garasi rumah. "Setelah memulai salon kecil di rumah, teman bapak saya menitipkan rumah yang kemudian saya jadikan salon kedua yang jauh lebih besar dari yang ada di garasi rumah. Dalam setahun, saya bisa membeli sebuah rumah lagi untuk mengembangkan Martha Salon. Ini semua akibat dari menjadi manusia 'djitu' dan trust," lanjut istri Prof Dr Henry Alexis Rudolf Tilaar itu.

Martha Salon yang awalnya hanya berukuran 4 x 6 meter, semakin berkembang dengan banyak cabang. Salon milik Martha menjangkau pasar lebih besar berkat promosi dari mulut ke mulut, juga dengan brosur yang dititipkan melalui loper koran. Sejalan dengan itu, sekolah kecantikan Puspita Martha tak kalah pesat perkembangannya.
"Juga karena trust, saya mendapatkan pinjaman uang untuk memperbesar sekolah kecantikan," tutur Martha yang menikmati suntikan dana senilai Rp 172 juta di era 80-an untuk membangun Puspita Martha. Sejak awal merintis bisnis, Martha Tilaar terbukti konsisten dengan misinya, bahwa kecantikan perempuan tak semata fisik saja, namun juga menambah wawasan dan keterampilan melalui pendidikan.

Siapa menyangka, mimpi besar Martha Tilaar membangun bisnis kecantikan terwujud dari dana yang serba minim. Untuk menyiasati minimnya kondisi keuangan pada awal pendirian usaha, Martha bersinergi bersama keluarga. "Ayah saya bilang, saya punya mimpi besar namun tidak punya uang. Akhirnya, keluarga bergotong royong membangun mimpi ini," tuturnya.
Seluruh anggota keluarga kemudian membagi porsi modal. "Adik saya 30 persen, adik saya yang satunya 10 persen, saya dan ayah masing-masing 30 persen," lanjutnya.

Riset pasar
Setelah kendala modal terselesaikan, muncul lagi tantangan berikutnya. Bagaimana menggunakan modal seadanya ini agar tepat guna. "Saya membaca pesaing, yakni salon yang sudah ada saat itu. Uang saya sedikit, jadi harus bisa menggunakannya dengan baik agar tak terpakai untuk hal yang aneh-aneh," tuturnya sederhana. Kunci sukses Martha dalam memulai bisnisnya adalah mencipta konsep bisnis yang unik dan berbeda. "Yang berbeda itu yang laku," kata lulusan Jurusan Sejarah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta tahun 1963 ini.

Alhasil, dengan dana terbatas namun dikuatkan oleh riset, Martha Salon berdiri di Jalan Dr Kusumaatmaja Jakarta. "Yang saya lakukan adalah membeli hot and cold water, air conditioner dan generator. Meski salon hanya berukuran 4 x 6 meter di garasi rumah, tetapi saya memiliki konsep yang berbeda. Furnitur saat itu menggunakan bambu, karena saya tidak punya cukup uang," kisah Martha.
Meski berukuran mini, Martha Salon hadir berbeda di zamannya. Di era 70-an hanya salon berkelas di Hotel Indonesia yang dilengkapi perlengkapan mewah seperti pendingin ruangan. Bahkan, sejumlah salon ternama di zaman itu tak punya fasilitas yang bikin suasana nyaman. Tak heran jika semakin banyak pelanggan yang kebanyakan adalah para ibu duta besar yang betah berlama-lama di Salon Martha.

Melestarikan kearifan lokal
"Local Wisdom Go Global" menjadi misi Martha Tilaar Group yang terilhami dari petuah leluhur. "Eyang adalah mahaguru bagi saya. Beliau bilang jika ingin berusaha dan menggunakan tanaman, maka harus menanam kembali. Jika ingin sukses bisnis maka harus berbagi. "Tri Hita Karana", juga harus diterapkan. Bahwa hubungan harus harmonis antara manusia dengan pencipta, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan," tutur Martha, menambahkan sejak awal berdirinya perusahaan, kearifan lokal konsisten dijalankan.

Produk kosmetika maupun perawatan tubuh dan spa yang dihasilkan dari pabrik Martha Tilaar Group punya pertanggungjawaban terhadap konsumen. "Riset dan pengembangan produk selalu memerhatikan lingkungan. Gerakan menaman kembali dijalankan melalui Kampoeng Djamoe, yang juga menjadi wadah melatih petani secara gratis, dan pusat tanaman organik," katanya.

Empat pilar Martha Tilaar Group, Beauty Education, Beauty Culture, Beauty Green, Empowering Women adalah juga penerjemahan dari konsep berbagi dan keseimbangan yang melandasi bisnis kecantikan ini. "Sejak awal saya ingin melestarikan budaya, kekayaan alam, untuk mempercantik perempuan Indonesia lahir dan batin," kata Martha yang menilai pelestarian kearifan lokal sebagai kunci keberhasilan bisnis kecantikan miliknya.

Meski mengaku masih mengimpor bahan baku kosmetik dekoratif, Martha juga mengandalkan riset dan pengembangan produk dari bahan baku lokal. Produk skin care, body care spa, hair care berasal dari bahan baku lokal, katanya. Seperti ekstrak beras untuk menciptakan produk perawatan rambut, atau buah langsat untuk produk pemutihan kulit.
Belajar dari "dukun" juga dilakoni Martha untuk melestarikan produk lokal. "Saya melakukan riset dengan mendatangi dukun untuk menyalin resep tradisional yang mereka gunakan, seperti jamu yang bisa diberikan kepada perempuan usai persalinan. Orang menganggap saya mistik, namun saya lebih melihatnya sebagai riset untuk menggali kekayaan budaya bangsa. Suami saya mendukung penuh riset yang saya lakukan. Katanya, jika satu dukun meninggal, satu perpustakaan terbakar," tutur Martha yang bersuamikan profesor pendidikan.

Mengandalkan kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar's Innovation Center (MTIC), Martha sukses memproduksi merek kosmetika, perawatan tubuh, spa, dan jamu yang dikenal hingga mancanegara. Sebut saja Sariayu, Caring, Belia, Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa. Sebagai korporasi, Martha Tilaar Group juga berhasil meraih ISO 9001, ISO 14000, dan Sertifikasi GMP di Asia pada 1996.

Prinsip berbagi yang melandasi bisnis kecantikan Martha Tilaar diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan, terutama bagi perempuan. Maklum, 70 persen dari 5.000 karyawan Martha Tilaar Group adalah perempuan. Tak sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan kesempatan belajar dan sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan dirinya. Mulai pekerja di ranah rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya. Martha tak sungkan mengirim peneliti belajar etnobotany ke Perancis dan medical antropology di Leiden, Belanda. "Pendekatan sains dibutuhkan untuk mengembangkan produk lokal," katanya.

Fokus
Satu lagi kunci sukses bisnis Martha Tilaar, fokus pada satu bidang, yakni kecantikan. "Saya mulai bisnis dari salon, lalu sekolah, pabrik, distribusi yang semuanya bergerak di bidang kecantikan," ujar ibu dari Bryan David Emil Tilaar, Pingkan Engelien Tilaar, Wulan Maharani Tilaar, dan Kilala Esra Tilaar.

Konsistensi yang terjaga sejak awal bermimpi mempercantik perempuan Indonesia nyatanya membawa segudang pencapaian bagi Martha, sebagai individu maupun korporasi. Januari 2011 lalu, Martha Tilaar Group terpilih sebagai salah satu perusahaan role model untuk menjalankan platform Global Compact Lead inisasi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Sebelumnya, 20 Mei 2010, Kementerian Hukum dan HAM menobatkan Dr Martha Tilaar sebagai duta pendidikan dan pelatihan ham. Konsistensinya dalam bisnis kecantikan juga memberikan Martha sejumlah penghargaan entrepreneurship.
Berbagai inovasi, Martha Tilaar Group juga melahirkan prestasi seperti PR Award untuk Kampoeng Djamoe dan sejumlah penghargaan lainnya untuk berbagai produk kosmetika inovasinya.  "Bisa menjadi role model yang diakui PBB adalah sebuah pencapaian. Selain juga meyakinkan anak muda bahwa mereka bisa mengembangkan apa saja dari lingkungannya," kata penulis sejumlah buku, yang satu di antaranya berjudul "Kecantikan Perempuan Timur" ini.

Kepedulian Martha dalam menjalankan bisnis dengan melestarikan lingkungan dan kearifan lokal, juga dilirik organisasi lingkungan. Martha berpartisipasi aktif dalam World Wild Fund Indonesia (WWF) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) sebagai board of trustees.

Mental "djitu" menjawab tantangan
Membangun entrepreneurship harus dibekali mental "djitu", tegas perempuan yang melahirkan anak pertama di usia 42 tahun setelah 16 tahun menikah. Mental "djitu" inilah yang menguatkan bisnis dan dirinya dalam menghadapi berbagai kendala. Bagaimanapun, kesuksesan yang dinikmati saat ini bukan didapati tanpa hambatan dan tantangan. Sepanjang perjalanan, hambatan dari luar lebih menjadi kendala bisnis Martha Tilaar. Keharmonisan hubungan dalam keluarga, profesionalisme dan sikap saling menghargai yang dibangun sebagai budaya kerja melatari kesuksesan Martha Tilaar Group.

Sementara menyambut tantangan di era perdagangan bebas dengan AFTA, Martha sudah bersiap dengan berbagai inovasi. Sistem kerja sama dengan konsep franchise dipilih Martha untuk mempromosikan produk lokal ke tingkat dunia. Melalui Martha Tilaar Shop, produk lokal dari dapur riset Martha diyakini akan mendunia. Kematangan bisnis ini juga lah yang membuat Martha percaya diri  memasuki lantai bursa pada akhir 2010 lalu.  "IPO Martha Tilaar (PT Martina Berto-RED) over subsrcibe," katanya bangga.
Ke depan dana ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan riset dan pengembangan produk, pembangungan pabrik baru di Cikarang, selain juga mengembangan Martha Tilaar Shop di Asia Pasifik. "R&D perlu terus dikembangkan untuk menghasilkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan perawatan kulit Asia. Kita jangan menjadi katak dalam tempurung," jelas Martha yang siap dan yakin dengan bisnis kecantikannya menyongsong era AFTA 2015 nanti.